Ibarat nasi telah menjadi bubur. Sejalan perjalanan waktu akhirnya aku pasrah terhadap takdir dan perjalanan hidup di Republik ini, karna waktu takan bisa berputar kembali ke masa lalu dan tak ada pilihan agar bisa bertahan hidup pasrah untuk memerimanya. Apa yang berlalu biarlah berlalu kita harus optimis dalam menyosong hidup dan kehidupan yang akan datang untuk terus berusaha dan berjuang Tuhan Maha Segalanya, karna kelak semua orang di dunia ini akan mempertanggung jawabkan terhadap apa yang diperbuat selama hidupnya di Pengadilan Tuhan yaitu Keadilan yang sebenarnya, tidak di negeri ini.
Kini usiaku telah menginjak 39 tahun tertutup sudah semua lapangan pekerjaan cara dan jalan untuk memperbaiki nasib agar bisa hidup dengan layak, tak banyak pilihan mungkinkah ini takdir, bahkan untuk tes CPNS lewat jalur umum-pun tak bisa memenuhi syarat. Waktu terus berputar seiring perjalanan waktu, hari berganti hari bulan berganti bulan dan tahun berganti tahun. "Semoga kelak entah kapan kami para Tenaga Honorer Non APBN/APBD (PTT) TU Sekolah Negeri di Seluruh Indonesia semoga bisa merasakan kehidupan dan kesejahteraan yang lebih baik seperti para Tenaga Honorer APBN/APBD juga Honorer Sekdes, agar kami bisa lebih termotivasi untuk berbuat lebih dan memberikan sumbangsih yang terbaik dalam mengisi kemerdekaan bagi Negara ini".
Biarlah waktu berlalu, keadilan yang sebenarnya hanya Keadilan Tuhan, tantangan dan rintangan dalam perjalanan hidup harus dilalui dan bukan untuk dihindari, terus berusaha agar terus bisa bertahan hidup.
Semoga Para Tenaga Honorer PTT Sekolah Negeri seluruh Indonesia lebih Tabah dan Sabar dalam menghadapi hidup dan kehidupan di Negeri ini, berserah diri dan hanya berharap ridho dari Allah SWT semoga ujian ini akan menjadikan buah manis dikemudian hari baik di dunia juga di akhirat. Aminn.