Sabtu, Januari 30, 2010

Tahun 2010 Nasib Honorer Non APBN/APBD

Tahun telah berganti tahun dan di Tahun 2010 ini Nasib Tenaga Honorer Non APBN/APBD masih tetap tak ada kejelasan status hukumnya, sampai kapan para penentu kebijakan di negeri ini peduli terhadap kami para tenaga honorer PTT/GTT.

Walau dengan sedikit asa yang masih tersisa dan kami akan tetap terus berjuang mencari keadilan di negeri ini.

Saudaraku senasib teruslah berjuang untuk mencari keadilan semoga Tuhan YME melindungi kita semua, aminn.


Terima kasih kepada para pengunjung blogku, atas semua saran dan informasi serta masukannya semoga menjadi penyemangat bahwa kita Para Tenaga Honorer Non APBN/APBD masih terus dan akan terus berjuang mencari keadilan di negeri ini.

15 komentar:

  1. Kepada para PTT (Pegawai
    Tidak Tetap) di Instansi Pemerintah yang non APBD/APBN mari terus BERJUANG BERSAMA-SAMA agar NASIB kita bisa berubah. Kita sama-sama mengabdi pada Bangsa dan Negara. Maka kita punya HAK yang sama. Untuk bisa diangkat menjadi CPNS/PNS....
    Semoga Allah SWT meridhoi dan mengabulkan do'a dan permintaan kita semua. Amien ya Robbal alamien ...

    BalasHapus
  2. Kita senasib saudaraku. Postingan Anda kami rangkum dalam "Surat dari Sahabat di BAnten.

    BalasHapus
  3. saya honor di kantor bpn lampung Non APBN sudah 6 tahun mengabdi tapi pada detik ini pun tidak ada tanda-tanda mau di angkat padahal dulu kami sudah melakukan pendataan pada tahun 2005 tolong perhatikan nasib kami...

    BalasHapus
  4. wahai saudara-saudaraku yang senasip dan sepenanggungan.. apa yang anda rasakan juga kami rasakan... apa yang anda pikirkan juga kami pikirkan... karna kita juga sama2 ptt tenaga kependidikan di sekolah2. kami juga yang ada di nusa tenggara barat khususnya di lombok timur kina sedang bergerak.. karna kami kemarin2 ni juga telah membentuk forum pegawai tidak tetap tenaga kependidikan.. untuk menampung aspirasi semua temen yang ada disini dan memperjuangkan kepada pihak2 yang berkepentingan di daerah.. mudah2an temen2 yang ada di banten juga berinisiatif untuk mengumpulkan temen2 disana,,, karena kalo kita sendiri yang bergerak kita tidak akan dipedulikan.. tapi kalo kita bersatu insya allah apa yang kita inginkan akan tercapai... terimakasih.

    BalasHapus
  5. Assalamu'alaikum Wr.Wb. Wahai saudara-saudaraku senasib dan sepenanggungan golongan orang terabaikan mari kita satukan tekad berjuang untuk menuntut keadilan kepada pejabat yang selama ini tidak tahu kita mohon kepada tuhan agar dibuka mata hatinya melihat sejelas-jelasnya bahwa kita sebarnya ada. Jawa Tengah telah membentuk Forum PTT Tahun 2005 Sekretariat di SMK 7 semarang ayo bergerak bersama dalam waktu yang sama hari yang sama di seluruh indonesia tentukan. kita sudah masuk dalam PP 48 2005 maupaun PP 43 2007 tidak ada kata lain secara fakta pemerintah membutuhkan kita, disekolah negeri hanya ada 2 sampai 3 pegawai Administrasi negeri tahun 2011-2012 terjadi pensiun besar. berarti sebenarnya butuh kita tapi dengan dalih keuangan dan sebagainya pengangkatan ditunda-tunda padahal kalau kita dengar berapa orang kaya yang katanya ngemplang pajak? berapa yang di korupsi ? sementara kita harus berjuang hidup dalam satu bulan dengan uang Rp. 300.000,- untuk makan 1 keluarga sudah berjuang berpuluh-puluh tahun aku sendiri sudah 20 tahun. ayo maju terus

    BalasHapus
  6. Trima kasih sahabat atas kesediaan Blognya untuk dibaca teman-teman khususnya Pegawai Tatausaha di sekolah Negeri.Kami juga merasakan ketidak adilan seperti yang teman2 rasakan, dimana masih banyak PTT TU dari tingkat SD, SMP, SMA dan SMK yang belum terdaptar di APBD dan APBN. Sementara sudah lama mengabdi bahkan ada yang sudah 15 Thn sebagai PTT TU, namun sampai saat ini belum terangkat jadi PNS. Sungguh Malang nasih kita. Tapi bersabarlah kawan. Orang sabar kan kasihan Tuhan. Mudah-mudahan ke depan kita diperhatikan oleh Pemerintah. Okey.. Thanks.

    Banyak Berdoa dan Sabar selalu

    BalasHapus
  7. berdoa....dan terus berdoa....sobat...

    BalasHapus
  8. sabar aiiiiiiiiiiiii julakkkkkkkkkkkkkkkk=)

    BalasHapus
  9. Terus berjuang jangan berhenti sebelum ada kejelasan, mudah-mudahan tulisan kita dibaca oleh pembuat kebijakan negeri ini, salam honorer

    BalasHapus
  10. buat teman 2x senasib seperjuangan. Otonomi daerah menjadikan munculnya raja-raja kecil daerah yang merugikan PTT dan GTT se-Indonesia. jelas kita sudah masuk dalam PP 48 2005 maupaun PP 43 2007 daerah tidak mengakomodir dengan beberapa alasan yang ini ....itu " Anehnya Hidup di Negeri Yang Sakit ini "

    BalasHapus
  11. Nasip PTT Di Sekolah Negeri di Indonesia Ternyata sama, aku dan temen2 PTT di Salatiga bernasip sama seperti dikau di Rangkasbitung Banten, Yang lebih menyakitkan, dan membuat iri hati ada sebagian teman PTT yang bisa masuk Tenaga Honorer dan bisa diangkat menjadi PNS, padahal sama2 mengabdi di satu Atap, bahkan aku lebih lama Mengabdikan disekolah ini.

    BalasHapus
  12. Good luck everybody..
    don't be affraid God will always with us forever..

    BalasHapus
  13. ya allah, semoga Engkau segera memberikan hidayah kepada mereka yang berwenang mengangkat kami jadi PNS. Semoga terbuka pintu hati, mata dan telinga mereka sehingga mereka bisa merasakan, melihat dan mendengar jeritan kelaparan untuk jadi PNS dari seluruh PTT dan GTT di seluruh Indonesia. Kami sudah terlalu lama menanti dan menunggu. Di tetes penghabisan peluh perjuangan kami, semoga Allah mendengar dan mengabulkan doa kami. amiiiiin.....

    BalasHapus
  14. klo allah ngasih izin pasti bisa semua jadi pns .sabar dan tawakkal

    BalasHapus
  15. Mas Bro beratnya jadi ptt saya rasakan betul semoga Allah capat kasih keadilan..tetap semangat, hanya itu yang bisa bikin tentram..

    BalasHapus

Silahkan isi komentar anda

Kemerdekaan

Segenap rakyat Indonesia pada tanggal 17 Agustus 2007 ini turut serta merayakan dan mengikuti peringatan HUT RI ke 62, sebagai perwujudan nyata dalam mengisi kemerdekaan bagi bangsa ini. Di kota Rangkasbitung Kabupaten Lebak Upacara Detik-detik peringatan Proklamasi 17 Agustus 1945 pada tahun 2007 ini berlangsung hikmat dan semarak, untuk mengenang kembali perjuangan para pahlawan yang telah mengorbankan segenap jiwa dan raga demi kemerdekaan Negara Republik Indonesia yang kita cita-citakan bersama.

Tapi apakah bangsa ini telah benar-benar MERDEKA dalam arti yang sebenar-benarnya Merdeka?. Merdeka dari segala bentuk Penindasan, Kesengsaraan, Kemiskinan, Kebodohan, serta Kezholiman. Tapi mengapa sekarang Korupsi, Kolusi serta Nepotisme telah membudaya dan mengakar dalam hidup dan kehidupan bangsa ini.

Mari kita merenung bersama untuk kembali mengenang cita-cita para pejuang bangsa ini, yang telah mengorbankan seluruh jiwa dan raga demi tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia ini. Jangan kau hianati dan nodai hasil perjuangan mereka yang telah berkorban untuk bangsa ini, demi kemerdekaan yang seutuhnya milik segenap rakyat Indonesia untuk menuju masyarakat Indonesia yang adil dan sejahtera, tapi bukan milik segelintir para elit politik, penguasa, kelompok, kerabat dan keluarga, serta terbebas dari segala bentuk dan wujud penjajahan.

Mari kita renungi mengapa segala musibah, cobaan, dan malapetak selalu datang silih berganti, menimpah bangsa ini. Rakyat kecil tak berdosa harus turut juga merasakan cobaan dan penderitaan ini.

Tuhan mungkin memberikan cobaan dan takdir ini, sebagai peringatan agar bangsa ini terbangun dari mimpi gelapnya untuk segera tersadar dan memperbaiki diri dari segala bentuk kezholiman yang terjadi di bumi tercinta ini. Aminn.

Perlakuan Diskriminatif Pemerintah

Pemerintah telah bersikap diskriminatif. Dengan pemberlakuan PP Nomor 48 Tahun 2005 jelas sebuah diskriminasi. Kami yang selama ini mengabdi menjadi Tenaga Administrasi Pegawai Tata Usaha di Sekolah Negeri ternyata tidak pernah dianggap keberadaanya. Buktinya pengabdian kami dibedakan dengan honorer guru GBS TKK APBN/APBD padahal sama-sama mengabdi di pendidikan dalam instansi pemerintah. Hanya dengan selembar kertas nasib kami dibedakan yaitu SK Honorer TKS dan Honorer TKK, seolah pengabdian kami tak memiliki nilai dan makna  apa-apa padahal kami turut memberi andil dalam mencerdaskan bangsa dan sama-sama memiliki beban moral demi kemajuan pendidikan di Indonesia. Yang sangat kami sesalkan mengapa Depdiknas juga seolah menutup mata akan keberadaan kami lantas hasil kerja yang selama itu kami laksanakan sebagai bentuk pengabdian demi kemajuan pendidikan di Indonesia dianggap tak memiliki nilai dan tak berarti apa-apa, mengapa kami diperlakukan seperti itu, mengapa Pemerintah dan Depdiknas tak mau ikut peduli memperjuangkan nasib kami padahal segenap kemampuan dan waktu kami telah korbankan. 
Bukankah ini Departemen yang membidangi KEPENDIDIKAN dan BERPENDIDIKAN tunjukan itu, juga bentuk kepedulia serta perjuanganya pada kami, agar nasib kami pegawai Honorer Tata Usaha ada perbaikan, kejelasan dan kepastian.

Diskriminasi dan ketidak adilan

Hari ini Di Kabupaten Lebak Tenaga Honorer TKK yang dibiayai APBN/APBD bersuka cita karna mereka berhasil lulus sebagai CPNS sebab nama2 mereka telah masuk dalam Data Base BKN sebagai jaminan kepastian pengangkatan CPNS dan telah terjaring dan memenuhi syarat PP.48 Thn.2005, dengan masa kerja dan usia jauh lebih muda dari yang aku miliki. Ibarat Siluman sepertinya keberadaan ku sebagai tenaga honorer itu Ada Tapi Tak Nampak. Jangankan suatu kepastian, diakui sebagai Tenaga Honorer saja tidak, apalagi aku bisa terdaftar dalam data Base BKN, peningkatan kesejahteraan dan perbaikan nasib itu hanya mimpi mustahil terwujud. Tapi dibalik itu aku sadar mungkin itu sudah takdirku yang harus ku jalani.
Semoga aku diberi ketabahan dalam menjalani hidup dan kehidupan aminn.